Seorang ibu di Inggris diberitahu oleh dokter kandungan yang memeriksanya bahwa ia kemungkinan akan melahirkan anak yang cacat. Anak tersebut diprediksi tidak akan pernah mampu berjalan dan berbicara. Bahkan setelah lahir, anak tersebut harus membutuhkan 24 jam untuk perawatan tambahan.
Katyia Rowe berencana menggugurkan bayi yang ada di kandungannya, namun semuanya ia batalkan setelah melihat hasil scan bayi yang tersenyum, menendang-nendang, dan melambaikan tangannya kepadanya.
Nahas, setelah Katyia berhasil melahirkan bayi yang ia beri nama Lucian, Katyia harus menerima kenyataan kalau Lucian harus meninggalkan ia untuk selama-lamanya.
Meskipun cobaan ini dirasa berat oleh Katyia, tapi ia tak pernah menyesali melahirkan Lucia ke dunia yang memiliki banyak kekurangan. Dan Katyia merasa bahagia sempat dan mampu memeluk Lucia.
"Hati kami hancur waktu diberitahu ada kelainan otak yang sangat parah terjadi pada anak kami. Dan dokter harus meminta kami mempertimbangkan apakah Katyia memilih melahirkan Lucia atau tidak," kata Katyia seperti dikutip DailyMail, Selasa (15/1/2013)
"Aku pun melakukan scan untuk melihat sejauh mana cacat yang ada pada calon anakku. Tapi, ketika aku melihatnya tersenyum dan menendang-nendang, aku tahu tidak mampu untuk mengakhiri hidupnya," tambahnya.
Katyia mengaku ketika ia melihat reaksi bayi yang ada di kandungannya, ia merasa harus membiarkan anak itu lahir. Meski pun cacat, Lucia layak untuk menikmati hidup. Tak peduli berapa singkatnya hidup Lucia, Katyia harus memperjuangkan untuk hidup anaknya kelak.
"Aku bersumpah untuk membiarkan anak itu menikmati hidupnya secara baik. Baik di dalam kandungan mau pun di luar kandungan. Tidak peduli berapa lama itu terjadi," tambah Katyia.
Katyia dan suaminya, Shane, sangat bersemangat menantikan kelahiran anak pertamanya itu. Dan keduanya sudah memiliki banyak rencana untuk menata masa depan Lucia.
Lebih lanjut Katyia menceritakan pada saat melakukan scan yang pertama di usia kandungan tiga bulan, ia melihat calon bayinya berada di layar. Ia mengaku langsung jatuh cinta dan semuanya tampak sempurna.
Namun, pada saat usia kandungannya menginjak 20 minggu, Katyia harus menerima pil pahit dengan pemeriksaan lebih lanjut dilakukan pasangan suami istri itu.
Dokter mengatakan kepadanya kalau kemungkinan besar otak calon anaknya tersebut tidak terbentuk sempurna dan kemungkinan besar otak tersebut tidak dapat berfungsi.
Awalnya di dalam pikirannya ia sempat berencana untuk menggugurkan anaknya. Pada saat ia melihat hasil scan 3D, rencana itu harus ia kubur dalam-dalam karena ia merasa tersentuh ketika melihat anaknya tersenyum, menendang-nendang, dan melambaikan tangan, seolah-olah ia mengerti kalau ia akan dilahirkan ke dunia dan akan memiliki orangtua yang sangat sayang padanya.
"Aku awalnya berpikir untuk tidak ingin menjadi seorang ibu. Tapi, Lucian mengajarkanku itu adalah pekerjaan yang paling indah di dunia ini dan aku sangat berterima kasih untuk itu," ceritanya.
Sebelum akhirnya Lucian pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya, Katyia merasa bangga dan bahagia pernah melahirkan anak seperti Lucian dan merasakan menggendong bayi walau pun itu tak lama.
Katyia Rowe berencana menggugurkan bayi yang ada di kandungannya, namun semuanya ia batalkan setelah melihat hasil scan bayi yang tersenyum, menendang-nendang, dan melambaikan tangannya kepadanya.
Nahas, setelah Katyia berhasil melahirkan bayi yang ia beri nama Lucian, Katyia harus menerima kenyataan kalau Lucian harus meninggalkan ia untuk selama-lamanya.
Meskipun cobaan ini dirasa berat oleh Katyia, tapi ia tak pernah menyesali melahirkan Lucia ke dunia yang memiliki banyak kekurangan. Dan Katyia merasa bahagia sempat dan mampu memeluk Lucia.
"Hati kami hancur waktu diberitahu ada kelainan otak yang sangat parah terjadi pada anak kami. Dan dokter harus meminta kami mempertimbangkan apakah Katyia memilih melahirkan Lucia atau tidak," kata Katyia seperti dikutip DailyMail, Selasa (15/1/2013)
"Aku pun melakukan scan untuk melihat sejauh mana cacat yang ada pada calon anakku. Tapi, ketika aku melihatnya tersenyum dan menendang-nendang, aku tahu tidak mampu untuk mengakhiri hidupnya," tambahnya.
Katyia mengaku ketika ia melihat reaksi bayi yang ada di kandungannya, ia merasa harus membiarkan anak itu lahir. Meski pun cacat, Lucia layak untuk menikmati hidup. Tak peduli berapa singkatnya hidup Lucia, Katyia harus memperjuangkan untuk hidup anaknya kelak.
"Aku bersumpah untuk membiarkan anak itu menikmati hidupnya secara baik. Baik di dalam kandungan mau pun di luar kandungan. Tidak peduli berapa lama itu terjadi," tambah Katyia.
Katyia dan suaminya, Shane, sangat bersemangat menantikan kelahiran anak pertamanya itu. Dan keduanya sudah memiliki banyak rencana untuk menata masa depan Lucia.
Lebih lanjut Katyia menceritakan pada saat melakukan scan yang pertama di usia kandungan tiga bulan, ia melihat calon bayinya berada di layar. Ia mengaku langsung jatuh cinta dan semuanya tampak sempurna.
Namun, pada saat usia kandungannya menginjak 20 minggu, Katyia harus menerima pil pahit dengan pemeriksaan lebih lanjut dilakukan pasangan suami istri itu.
Dokter mengatakan kepadanya kalau kemungkinan besar otak calon anaknya tersebut tidak terbentuk sempurna dan kemungkinan besar otak tersebut tidak dapat berfungsi.
Awalnya di dalam pikirannya ia sempat berencana untuk menggugurkan anaknya. Pada saat ia melihat hasil scan 3D, rencana itu harus ia kubur dalam-dalam karena ia merasa tersentuh ketika melihat anaknya tersenyum, menendang-nendang, dan melambaikan tangan, seolah-olah ia mengerti kalau ia akan dilahirkan ke dunia dan akan memiliki orangtua yang sangat sayang padanya.
"Aku awalnya berpikir untuk tidak ingin menjadi seorang ibu. Tapi, Lucian mengajarkanku itu adalah pekerjaan yang paling indah di dunia ini dan aku sangat berterima kasih untuk itu," ceritanya.
Sebelum akhirnya Lucian pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya, Katyia merasa bangga dan bahagia pernah melahirkan anak seperti Lucian dan merasakan menggendong bayi walau pun itu tak lama.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar